Kalau kamu hanya
main musik jazz artinya kamu belum jazz, kalau kamu hanya main musik rock n roll artinya kamu belum rock
n roll, kalau kamu hanya main musik punk artinya kamu belum punk. Betapa besar
pengaruh musik dalam hidup, atau sebaliknya betapa besar hidup kita
mempengaruhi musik yang kita mainkan. Musik adalah bagian dari proses hingga
hasil suatu budaya baik itu budaya suatu daerah atau budaya individual. Musik tidak
hanya menempel pada budaya tetapi bersama-sama terbangun dalam budaya.
Dalam masyarakat
awam musik itu hanya berupa ketukan – ketukan, irama ritmik dan notasi-notasi
hingga harmoni untuk membedakan suatu budaya musik atau yang lebih kita kenal
dengan istilah genre. Ketukan berfungsi untuk merepresentasi irama
dalam pembagian antara suara dan jeda. Ketukan ini bukan hanya yang tidak
memiliki melodi namun melodi pun mengikuti ketukan ini agar irama dapat
terdengar dengan baik. Irama ini biasa
dikategorikan oleh masyarakat ke dalam suatu gaya seperti latin (samba, tango,
dsb.) Asia, Blues, Swing, Dub dan masih banyak irama-irama yang lain. Melodi adalah
nada-nada yang muncul sebagai ekspresi. Nada-nada ini bila dibunyikan secara
bersamaan pada suatu skala akan terjadi suatu harmoni. Skala yaitu sebuah
rentang antara tinggi rendah nada sebagai representasi dari ekspresi suara
suatu budaya. Contohnya skala nada diatonic atau pentatonic, skala blues, major
– minor, inonian, Mixolydian, Phyrgian dan lain sebagainya.
Namun, tidak
cukup sebatas pengetahuan teoritis yang disebutkan di atas secara mendalam
saja. Musik hanyalah sebuah ekspresi atau perwakilan dari kehidupan suatu
individu atau kelompok. Maksud penulis di sini kehidupan yang dijalani oleh
seorang musisi berperan sangat besar untuk menentukan rasa dari nada-nada dan
irama yang dimainkannya bukan sekedar menghafal dan mempraktikan teori saja
walaupun nota bene telah mengikuti les atau kuliah di tempat yang paling
bergengsi di dunia sekalipun.
Pernah menemui
orang-orang yang telah lulus dari suatu sekolah musik paling keren di dunia? Saat
memainkan musik dari sekolahnya biasanya oke banget, luar biasa, top, lengkap
dengan pembagian ketukan dan kerumitan perhitungan nada dan harmoninya. Namun ketika
memainkan musik dari daerah yang haya memiliki melodi sederhana dan looping (diulang-ulang) banyak yang mati
gaya. Mengapa? Bodoh? Sekolah jauh-jauh, mahal-mahal hilang begitu saja?? Bukan
sob, semua itu adalah hal yang berhubungan dengan jiwa atau soul.
Soul ini adalah
penjiwaan yang dimiliki setiap pemain yang berhubungan dengan pemahaman atau
pengalaman. Lihatlah kehidupan orang mulai masa lalu hingga masa kini, itu
sangat menentukan kualitas penjiwaan setiap nada dan irama yang dihasilkan. Kehidupan
dalam setiap kelompok akan menghasilkan sebuah kultur atau budaya yang serupa. Budaya
di Banda Aceh dan Merauke sudah pasti berbeda, budaya pulau Bali dan pulau Jawa
sudah pasti berbeda, budaya Bandung dan Jakarta saja sudah berbeda atau budaya
Cianjur dan Cimahi pun cukup berbeda. Lebih dekat lagi budaya dalam individu
setiap anggota keluarga pun banyak yang berbeda.
![]() |
Miles Davis source: http://www.lamag.com/culturefiles/top-weekend-events-miles-davis-punk-rock-bing2/ |
Itulah sebabnya
mengapa pengalaman seseorang akan sangat mempengaruhi musik yang dimainkannya. Seperti
yang pernah dikatakan oleh Miles Davis yaitu “Anybody can play. The note is only 20 percent. The attitude of the
motherfucker who plays it is 80 percent.” Yang tafsirnya yaaa kurang lebih
bahwa nada itu hanya sebagian kecil sekali hanya paling banyak 20 persen dari
ekspresi, sisanya yang 80 persen itu adalah kelakuan kamu. Jika lebih
mendetail, kelakuan itu akan mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari dan
berujung pada pengalaman. Dan pengalaman itu akan menjadi karya dalam ekspresi
musik.
Bagaimana? Sudah
dapat dipahami? Musik tidak sekedar nada-nada, akor-akor dan irama-irama. Bukan
hanya dulu sekolahnya di mana, tetapi jauh lebih dalam lagi adalah penjiwaan
yang dihasilkan dari pemahaman pengalaman hidup. Hidupmu harus rock n roll
bukan hanya musikmu, hidupmu harus jazz bukan hanya musikmu, hidupmu harus punk
bukan hanya musikmu. So…… get out! Keluar dari zona nyaman mu, cari pengalaman,
di jalan, di hutan, di kota, di kehidupan supaya musik mu lebih dalam. Ingat musik
yang baik itu tidak ada tanggal kadaluarsanya. Cheerssssss…..!!!
Artikel ini dimuat juga di website http://www.bandungmagazine.com/opinion/musikmu-gambaran-hidupmu
Artikel ini dimuat juga di website http://www.bandungmagazine.com/opinion/musikmu-gambaran-hidupmu
Komentar
Posting Komentar