Bagaimana
mengekspresikan karya seni? Ada berbagai cabang seni seperti seni musik, rupa,
tari, teater, puisi, sinematgoraf dan lain sebagainya. Cara setiap orang untuk
mengekspersikan karya seni tentu saja berbeda. Namun ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya maksud dari karya itu dapat dimengerti atau bahkan
mempengaruhi jiwa, raga, fikiran atau hidup orang lain.
Penulis membagi hal-hal yang
dapat mempengaruhi karya seni ke dalam dua pokok bagian, berikut subpokok
bagiannya. Karena penulis berlatarbelakang seni musik, maka akan ditulis dalam
sudut pandang musik.
A. Matematik
(Math)
Bagaimana
rumusan pasti untuk membantu memudahkan hal teknis dalam mencapai standar dan
menghasilkan karya.
1.
Hitung Ketukan (Gridding)
Pembahasan matematik tentu saja bukan tidak berarti
sejalan dengan perasaan. Hitungan ketukan yang akurat akan menciptakan karya
yang sangat indah, intelek dan sangat sulit untuk ditiru. Ketukan klasik
seperti 4, 8, 16, 32 dan 64 atau ketukan modern seperti 5, 6, 7, 9, 10, 11 dan
seterusnya, turut menentukan kualitas karya.
2.
Pola/skala harmoni
Ada berbagai macam skala harmoni, hal ini dibagi dari
pola standar atau level bawah seperti harmoni mayor atau minor, kemudian ke
tingkat selanjutnya modes (Ionian, Dorian, Phyrgian, dsb.), dan skala harmoni tingkat lanjut.
3.
Teknik
Teknik yang dimaksud adalah bagaimana menekan atau
mencapai sebuah gerakan (movement)
dalam instrument. Sebagai contoh adalah bagaimana posisi penjarian pada piano,
bagaimana posisi jari pada saat menekan piano, posisi duduk dan lain
sebagainya. Selain piano, untuk instrument musik dawai seperti gitar, bass,
violin, rebab dan lainnya perlu diperhatikan agar efektif dan tidak
mengakibatkan cedera pada saat memainkan instrumen. Untuk alat musik tiup
seperti suling, trombone, saksofon, flute dan woodwinds lainnya perlu juga
memperhatikan cara mengatur pernafasan, posisi dan bentuk bibir ketika
meniupkan instrument, begitu pula untuk vocal.
B. Ekspresi
(Expression)
Sebuah
penampilan atau karya tidak hadir begitu saja ketika teknik dan matematik
harmoni dikuasai, namun ada hal-hal spiritual yang perlu dialami, diantaranya
adalah sebagai berikut.
1.
Pengalaman (experience)
Bagaimana seorang musisi atau seniman mengalami
hal-hal, pron atau momen dalam hidupnya yang mempengaruhi masa depan.
2.
Kebiasaan (Behavior)
Apa yang setiap hari bahkan setiap saat dilakukan oleh
seniman seperti menyimpan barang, cara makan hingga cara berfikir.
3.
Pola Fikir (Mindset)
Ketika seseorang menghadapi sebuah situasi baik
situasi darurat atau situasi yang dinilai biasa saja adalah dipengaruhi
bagaimana cara seseorang berfikir.
4.
Psikologi (Psychology)
Psikologi, termasuk kedalamnya bagaimana seseorang
berperilaku dan mengambil tindakan atas situasi atau beraksi terhadap
lingkungannya.
5.
Pengetahuan (Knowledge)
Banyak orang berfikir bahwa karya seni hanya mengalir
begitu saja. Namun ilmu pengetahuan secara holistis akan mempengaruhi hasil
karya. Semua orang bisa berkarya, tapi tidak semua orang dapat membuat masterpiece yang baik dan hebat.
6.
Pemahaman (understanding)
Banyak orang menghadapi situasi atau pelajaran dalam
hidupnya. Namun hanya orang hebat saja yang dapat memahami pesan-pesan dan
tujuan dari situasi itu.
7.
Keyakinan (Belief)
Perasaan putus asa bisa saja kita hadapi, namun doa
sebagai sikap kerendahan hati dan harapan saja tidak cukup untuk mendapatkan
jalan keluar. Yakin ada jalan adalah hal yang jauh lebih penting untuk dimiliki
setiap orang. Ini mempengaruhi kreatifitas dan imajinasi.
8.
Perasaan (Feel)
Sensitifitas dalam merasakan sangat diperlukan dalam
mengkespresikan sebuah karya seni atau harmoni. Enak tidaknya kecanggihan
harmoni ditentukan oleh perasaan.
9.
Lingkungan (Environment)
Lingkungan tempat bergaul mulai dari keluarga hingga jam-session turut mepengaruhi kualitas
ekspresi.
10.
Mental
Bagaimana ketika seseorang menghadapi sebuah situasi secara
elegan. Hal ini dipengaruhi oleh poin-poin di atas. Ketika seluruh hal dapat
dihadapi dan dijalankan secara baik dan kuat, maka mental akan tercipta dengan
baik. Sebuah karya berkarakter kuat akan tercipta ketika mental sudah siap
mencipta karya yang kuat.
Pemaparan di atas adalah hal-hal
yang sangat mempengaruhi hasil karya, semua orang dapat menghasilkan karya.
Namun bagaimana orang dapat menghasilkan karya sangat besar dan mempengaruhi
lalu menginspirasi banyak orang. Teknik dan ekspresi sangat penting untuk
mencapai karya yang luar biasa tidak hanya asal jadi dan kemudian memperoleh
feedback dari masyarakat dan seluruh alam.
Karya abadi tidaklah sebatas
karya popular, namun karya yang fenomenal dan juga biasa dihasilkan dari
orang-orang bersifat fenomenal dan tidak sejalan dengan kebanyakan orang. Kita bisa melihat Miles Davis, John Coltrane,
Jaco Patorious, Mozart, Vincent Van Gogh, Einstein, atau BJ. Habibie bukanlah
orang yang selalu berfikiran sejalan dengan orang-orang kebanyakan. Maka
percaya dirilah walaupun dianggap berbeda, menyebalkan atau terlalu visioner
oleh orang lain. Semangat berkarya!!!
π π mantaf kang, jangan menua tanpa karyaπ
BalasHapus