Kebutuhan manusia beragam
macamnya dari kebutuhan nyata hingga kebutuhan tak tampak (intangible). Kebutuhan yang tak tampak salah satunya adalah musik,
dan setiap hari kita pasti mendengar musik baik secara sengaja maupun tidak sengaja,
baik melalui rekaman atau akustik, baik musik yang dibuat maupun musik alami
seperti nyanyian burung, hembusan angin dan sebagainya. Disamping kebutuhan
ternyata musik dapat bermanfaat bagi psikologi dan pendidikan seseorang. dari
segi psikologi musik yang bersifat tenang dan lembut akan membawa kita pada
suasana santai dan konsentrasi. Jika kita mendengar musik atau lagu favorit di
pagi hari selama awal atau sebelum beraktifitas maka mood kita dalam bekerja akan baik sepanjang hari.

Nada-nada dalam lagu tercipta
untuk suatu tujuan tertentu, baik lantunan nada itu disengaja atau tidak, pasti
akan mengesankan sebuah suasana. Contoh saja lagu Bunda karya Melly Goeslaw
akan membuat pelantun atau pendengar menangis karena paduan nada dan liriknya,
atau lagu Oemar Bakri yang dipopulerkan oleh Iwan Fals akan membawa kita pada
suasana masa lalu yang secara tidak sadar menjadi sebuah “standar” untuk
kehidupan seorang guru pada masa itu.
Masyarakat menggunakan metode
lagu untuk menyampaikan lirik atau pesan secara “otak kiri” atau bawah sadar
melalui lantunan musik yang nyaman didengar. Metode ini banyak digunakan dalam
menyampaikan pesan kebaikan seperti misalnya suatu pesan keagamaan atau perdamaian.
Oleh karena itu sangat baik menyertai proses pendidikan dengan musik.
Ada kalanya musik atau lagu dapat
mempengaruhi secara negatif mentalitas seseorang atau masyarakat. Misalnya di
dalam lagu itu terdapat lirik-lirik yang tidak baik secara moral atau
sopan-santun seperti lagu-lagu yang membawa pada sesuatu hal galau, cinta yang
tidak tepat atau bahkan tidak menghormati orang lain atau orang tua. karenanya
dibutuhkan perhatian lebih dalam memilih dan memilihkan lirik lagu.
![]() |
majalah Kalawarta edisi maret 2015 |
Komentar
Posting Komentar