Mengundang Artis Secara Gratis

Seniman adalah seseorang yang mampu menuangkan ekspresi kehidupannya melalui karya. Menurut Susanne K. Langer seorang filsuf seni dari Amerika mengatakan bahwa karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. Pengertian ‘perasaan’ di sini dalam lingkup yang luas, yakni sesuatu yang dapat dirasakan, sensasi fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan pikiran, emosi yang kompleks yang berkaitan dengan kehidupan manusia (Prima Yustana).
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa “perasaan” adalah yang dialami seorang seniman dalam seluruh hidupnya. Ya! Seluruh hidupnya meliputi juga waktu dan biaya, bukan iseng-iseng belaka! Oleh karena itu sudah sepatutnya, sewajib-wajibnya, sekudu-kudunya penyelenggara sebuah pertunjukan seperti event organizer, karang taruna atau apapun istilahnya membayar artist atau talent! Apalagi jika pengunjung atau penonton diwajibkan membeli tiket.

Namun pada kenyataannya para penyelenggara pertunjukan ogah membayar dengan bayaran yang layak, bahkan hanya membayar dengan nasi kotak atau tidak sama sekali, sungguh sangat menyedihkan. Dengan brand festival “terbesar”, “terpopuler”, “ter-jazz”, “ter-rock” dan lain sebagainya seharusnya merasa malu karena brand itu adalah “omong kosong”.
Kondisi seperti ini bisa saja mengecualikan seperti: artist baru, artist ecek-ecek, charity atau artis promo. Namun dengan brand pertunjukan “besar” itu sangat tidak sejalan. Seniman apapun baik musisi, rupa dan sebagainya membutuhkan biaya untuk kehidupannya, terlebih untuk membiayai “riset seumur hidup” bagi karya-karyanya. Tentu saja setiap seniman selalu berkarya setiap saat, setiap detik bahkan rela memprogram diri untuk tetap memiliki ide secara tidak sadar (alpha theta, beta, theta dan bahkan delta)

Jadi bagi para penyelenggara mohon untuk lebih cerdas dalam menentukan tema acara demi lancarnya penggalangan dana dari sponsor, bukan hanya eksistensi belaka. Semua demi menunjuang kehidupan seniman, kualitas karya, kualitas bangsa, kualitas kehidupan anak cucu kita.

Komentar